Mengenal 5 Jenis Zat Pengatur Tumbuh 
Tanaman (ZPT)

5 JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT) TANAMAN DAN MANFAATNYA

Kita semua tahu bahwa tanaman membutuhkan cahaya, air, oksigen, dan nutrisi untuk tumbuh dan berkembang. Semua komponen itu tergolong sebagai faktor ekstrinsik. Sementara tanaman juga memiliki faktor intrinsik yang juga tak kalah penting penting dibutuhkan untuk pertumbuhan. Tahukah kamu apa saja faktor intrinsik itu? Faktor intrinsik itu diantaranya ialah gen intraseluler atau zat kimia antar sel.  Dan zat kimia antar sel tersebut disebut ZPT. Kali ini sinautani akan membahas tentang Zat pengatur tumbuh / hormon tanaman ini.

Lantas, tahukah kamu apa itu ZPT? Ataukah kamu pernah mendengarnya? Simaklah penjelasan mengenai ZPT berikut ini.

DEFINISI ZPT / ZAT PENGATUR TUMBUH / HORMON TANAMAN

ZPT merupakan akronim dari Zat Pengatur Tumbuh. Dalam istilah asing, ZPT disebut juga PGR (Plant Growth Regulator). ZPT didefinisikan sebagai bahan kimia kecil dan sederhana yang diproduksi secara alami oleh tanaman untuk mengatur pertumbuhan dan perkembangannya. Peranannya sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Biasanya, ZPT dengan unsur hormon alami disebut fitohormon, senyawa organik yang bukan hara. Fitohormon secara alami terletak di beberapa bagian tumbuhan, seperti akar, daun, batang, dan buah. Secara kuantitas, dalam jumlah yang sedikit, ZPT dapat memacu, menghambat, dan dapat merubah proses proses fisiologi, morfologi, dan biokimia tanaman.

PENGARUH zpt KE KECAMBAH

Dewasa ini, seiring perkembangan zaman, ZPT dapat diproduksi oleh manusia secara sintetis dengan metode modern, bioteknologi. Sebelumnya, ZPT sendiri alami diproduksi oleh tumbuhan untuk mempengaruhi pertumbuhannya (endogen). Kemudian, munculah ZPT sintetis yang dibuat manusia melalui hormon dari luar (exogen) yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Petani sendiri banyak yang lebih menyukai ZPT sintetis karena daya kerjanya yang lebih cepat ketimbang ZPT alami.

Kendati ZPT sintetis lebih banyak disukai akan tetapi banderol harganya lebih mahal dan jika tidak digunakakan sesuai takaran justru akan berdampak buruk terhadap tanaman. Sedangkan ZPT alami harganya lebih murah, ramah lingkungan, dan untuk membuatnya tidaklah sulit. Cukup mengekstraknya dengan cara difermentasi menggunakan mikroorganisme lokal. Kurang lebih caranya hampir sama seperti membuat POC atau PESNAB.

Menurut jenisnya, ZPT digolongkan ke dalam 5 jenis, baik yang alami maupun buatan. Dari yang alami diantaranya auksin (auxins), sitokinin (cytokinins), giberelin (giberelins, GA), etilena (etena, ETH), dan asam absisat (abscisic acid, ABA). Sedangkan dari yang sintetis ada IAA, inhibitor, kholsikin, dan lain-lain. Dari 5 jenis itu kemudian dibagi lagi menjadi 3 jenis berdasarkan sifatnya, yaitu :

  • Penghambat pertumbuhan : Asama Absisat (ABA) dan inhibitor.
  • Pendukung pertumbuhan tanaman (positif) : Auksin, Sitokinin, dan Giberelin.
  • Pendukung maupun penghambat pertumbuhan : Etilena.

Untuk penjelasan detilnya, berikut penjabaran dari 5 jenis ZPT diatas:

  1. AUKSIN

ZPT hormon auksin

Auksin sendiri adalah hormon pertumbuhan tanaman pertama yang ditemukan oleh Charles Darwin, naturalis berkebangsaan Inggris, dan putranya, Francis Darwin dari hasil observasi mereka.

Darwin mengamati bahwa coleoptile (selubung pelindung) di rumput kenari tumbuh dan membungkuk ke arah sumber cahaya. Fenomena ini disebut ‘fototropisme’. Selain itu, percobaan mereka menunjukkan bahwa ujung coleoptile adalah bagian yang bertanggung jawab untuk pembengkokan. Akhirnya, hal ini menyebabkan isolasi auksin pertama yang ditemukan oleh Darwin.

Auksin tersebar di seluruh bagian tumbuhan, tetapi tidak semua bagian memiliki kadar yang sama. Biasanya hormon ini mudah ditemukan di setiap bagian pucuk tanaman, seperti pucuk daun, pucuk akar, dan pucuk batang. Auksin dapat memacu pertumbuhan tunas apikal dan akar untuk mempercepat pertumbuhan tanaman. Cara kerjanya memicu pembesaran dan pemanjangan sel di daerah meristem ujung tanaman, seperti ujung batang, ujung daun, ujung bunga, dan ujung akar.

Beberapa manfaat auksin, diantaranya :

  1. Meningkatkan sintesis protein untuk merangsang perpanjangan sel.
  2. Merangsang terjadinya proses diferensiasi.
  3. Merangsang partenokrapi, yaitu kondisi terbentuknya buah tanpa pembuahan (polinasi). Kandungan buah pada auksin pun sangat banyak.
  4. Memecah dormansi pucuk atau apikal saat pucuk atau akar tanaman tidak mau berkembang.
  5. Merangsang pembentukan apikal (tunas atas) dengan memotong (topping) pada ujung tunas batang.

Sumber bahan alami auksin dapat ditemukan di bekicot, kecambah, dan keong mas. Sedangkan contoh ZPT sintetis diantaranya asam naftalenasetat (NAA), asam beta-naftoksiasetat (BNOA), asam 2,4-diklorofenoksiasetat (2,4-D), dan asam 4-klorofenoksiasetat (4-CPA). Selain itu, ZPT Auksin dapat ditemukan dalam merk dagang Ratu Biogen SL dan Kelpak 11/0,031 SL. Untuk kerja auksin yang optimal gunakan untuk perendaman benih atau disemprotkan pada tanaman pada waktu sore hari. Sebab, auksin sangat mudah menguap terkena sinar matahari.

  1. Sitokinin

sitokinin

Penemuan sitokinin bermula dari F. Skoog, fisiolog tumbuhan berkebangsaan Amerika Serikat kelahiran Swedia, dan rekan kerjanya, Miller, yang mengamati massa sel yang disebut ‘kalus’ pada tanaman tembakau. Sel-sel ini berkembang biak hanya ketika media nutrisi mengandung auksin bersama dengan ekstrak ragi atau ekstrak jaringan pembuluh darah.

Skoog dan Miller kemudian mengidentifikasi zat aktif yang bertanggung jawab untuk proliferasi dan menyebutnya kinetin. Selain kinetin, ilmuwan juga menemukan zeatin sebagai sitokinin alami. Memang, kinetin dan zeatin merupakan dua senyawa yang berfungsi sebagai sitokinin.

Menurut sumber lain, kinetin sendiri pada awalnya ditemukan pada ekstrak sperma burung bangkai. Sedangkan zeatin secara alami dapat diperoleh pada biji jagung muda dan air kelapa.

Sitokinin termasuk ZPT yang mendorong proses pembelahan sel (sitokenesis). Auksi dan sitokinin berinteraksi secara antagonis mengatur derajat pertumbuhan akar dan tunas, seperti jumlah akar yang banyak akan menghasilkan sitokinin dalam jumlah banyak.

Adapun beberapa manfaat sitokinin diantaranya :

  1. Merangsang proses perkecambahan biji.
  2. Menunda pengguguran daun, buah, dan bunga.
  3. Merangsang morfogenesis (inisiasi/pembentukan tunas).
  4. Menghambat proses penuaan hasil panen sehingga hasil panen lebih awet.
  5. Mematahkan dormansi biji.

Sumber bahan alami hormon sitokinin diantaranya bonggol pisang, air kelapa, dan jagung muda. Adapun contoh sitokinin sintetis adalah N6-benziladenin (N6-BA) dan 6-benzilamino-9 (PBA). Dan merk dagang untuk sitokinin diantaranya inducer 10 SL, kelpak 11/0,031 SL. Sitokinin sendiri cocok untuk percabangan tanaman seperti cabe, dengan cara disemprotkan pada saat tanaman mulai membentuk percabangan.

  1. Giberelin

Gibberellin zpt

Jenis ZPT ini bertanggung jawab atas penyakit ‘bakane’ bibit padi. Penyakit ini disebabkan oleh patogen jamur Gibberella fujikuroi. E. Kurosawa, ilmuwan botani, merawat bibit padi yang tidak terinfeksi dengan filtrat steril dari jamur dan melaporkan munculnya gejala penyakit. Akhirnya, zat aktif yang menyebabkan penyakit diidentifikasi sebagai asam gibberelat.

Giberelin atau biasa disebut GA (gibberellic acid), memiliki kemiripian sifat seperti sitokinin. Perannya penting dalam perkecambahan biji serta proses generatif tanaman. Hormon turunan asam gibberelat ini juga berfungsi untuk merangsang munculnya bunga, pembungaan yang serempak, dan pemanjangan batang.

Hampir di semua siklus hidup tanaman, giberelin dapat ditemukan. Giberelin terbukti mempercepat pertumbuhan tunas dengan cara mencampurkannya ke dalam air rendaman biji dan jika disemprotkan ke tanaman dalan intensitas tinggi dapat mempercepat proses pembungaan tanaman. Selain itu, dengan giberelin dapat menghasilkan buah tanpa pembuahan.

Dan berikut manfaat giberelin :

  1. Mencegah kerontokan buah dan bunga.
  2. Merangsang terjadinya buah partenokrapi.
  3. Merangsang pembungaan (mempercepat proses generatif).
  4. Mematahkan dormansi benih.
  5. Merangsang perpanjangan sel sehingga batang dan buah membesar ukurannya.

Giberelin alami dapat didapat dari rebung dan bawang merah. Untuk merk dagangnya sendiri diantaranya Agrogibb 40 SL, Bigest 40 EC, Progibb 20 SL, Supergibb 20 SL, dan lain-lain. Setiap sore hari, semprotkan giberelin ke tanaman saat mendekati masa pembungaan. Selain itu, menyemprotkan giberelin di bawah tajuk tumbuhan dapat meningkatkan laju fotosintesis.

  1. Asam Absisat (ABA)

Asam Absisat

Bermula dari sebuah penelitian yang melaporkan pemurnian dan karakterisasi dari tiga inhibitor yang berbeda – Inhibitor B, Abscission II dan Dormin. Kemudian, ditemukan bahwa ketiga inhibitor secara kimiawi identik. Oleh karena itu, ketiganya diberi nama asam absisat.

Asam Absisat memiliki peran yang berlawanan dengan ZPT yang lain, yaitu sebagai inhibitor, menghambat bahkan menghentikan aktivitas apikal meristemik. Biasanya asam absisat dimanfaatkan pada jenis tanaman umbi karena membantu pembesaran umbi, seperti kentang, wortel, bawang, dan lain-lain.

Proses pemakaiannya dilangsungkan ketika akan mencegah pertumbuhan tunas baru untuk memperbesar umbi tanaman. Hormon inhibitor akan menghentikan pertumbuhan vegetatif tanaman saat perkembangan buah dan umbi tanaman sudah tidak maksimal. Karena nutrisi tanaman tersebar ke banyak cabang tanaman sewaktu tanaman masih menghendaki untuk terus tumbuh. Dengan inhibitor, nutrisi hanya akan difokuskan ke buah dan umbi.

Asam absisat dapat diperoleh dari bahan seperti rizoma, ubi, tanaman kapas, alga hijau, tepung sari, kulit biji (apel, avokad, dan kelapa). Untuk merk dagang asam absisat diantaranya Hormax 2,1 SL dan Socepas 235 SL.

  1. Gas Etilen

gas etilen

Etilen ditemukan pertama kali ditemukan dari zat gas yang dilepaskan dari jeruk matang mempercepat pematangan jeruk mentah. Sel buah matang yang mengalami penuaan menghasilkan etilen dalam jumlah besar.

Etilen sendiri adalah hormon yang bekerja mendukung sekaligus menghambat pertumbuhan. Perannya penting dalam proses pematangan buah dengan mempercepat penuaan sel. Tetapi sebaliknya, jika pengaplikasiannya tidak di waktu yang tepat jutsru dapat menggugurkan daun dan bunga serta mematikan tanaman.

Berikut manfaat etilen diantaranya :

  1. Menghambat perpanjangan batang (elongation growth) dan akar pada beberapa spesies tanaman.
  2. Merangsang pemekaran bunga.
  3. Mengakhiri masa dormansi.
  4. Merangsang perkecambahan biji.
  5. Merangsang pembentukan bulu-bulu akar.

Etilen alami dapat diperoleh dari tomat, apel, pisang, dan mangga. Sedangkan etilen sintetis bermerk dagang Ethrel 480 SL, Cepha 480 SL, Prothepon 480 SL, Raptor 400 SL, dan lain-lain.

Etilen sering juga disebut ethrel. Dalam sehari-hari, ethrel biasanya ditemukan untuk keperluan memeram buah, seperti penggunaan karbit untuk mempercepat pematangan buah. Apabila digunakan berbarengan dengan giberelin, etilen memiliki fungsi sebagai pengatur perbandingan bunga jantan dan betina pada tumbuhan berumah satu.

Basic-structures-of-plant-growth-regulators-discussed-in-the-present-paper

Itulah ZPT, memiliki banyak manfaat di dunia pertanian dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi tanaman dengan perannya masing-masing. Dan, ZPT alami, fitohormon lebih aman untuk digunakan dengan tempo waktu yang sering sedangkan ZPT sintetis sebaiknya memperhatikan dosis dan interval yang dianjurkan.

baca juga : 7 Jenis Pupuk Kimia Andalan Petani

2 komentar untuk “5 JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT) TANAMAN DAN MANFAATNYA”

  1. Agus Suprijanto

    Ada yg berpendapat bahwa penggunaan ZPT (ZPT alami) secara terus menerus tidak baik bagi tanaman, benarkah demikian ? Mohon penjelasannya, terima kasih

    1. Halo kak Agus.
      Secara teori, ZPT alami mestinya tidak berdampak buruk jika diberikan secara terus menerus. Akan tetapi, terkadang ada beberapa faktor yang malah membuat pertumbuhan tanaman terhambat. Apabila demikian, maka segera hentikan pemberian ZPT alami. Semoga membantu menjawab pertanyaan kak Agus ya. Terima kasih

Komentar ditutup.