Cara Mudah Budidaya Pisang Bagi Pemula

Halo Sobat Tani, pastinya pada tau kan buah pisang itu. Buah satu ini memang sangat mudah sekali ditemui di Indonesia, baik buahnya maupun pohonnya. Bahkan, masakan khas nusantara banyak juga yang berasal dari pemanfaatan buah pisang dan pohonnya. Sebut saja, pisang ijo khas Makassar, kolak pisang, pisang goreng, dan lainnya. Jenisnya yang banyak membuat pisang secara umum banyak dibutuhkan masyarakat. Sehingga buah ini sangatlah laku dijual di pasaran. Buahnya yang tidak musiman, menjadikannya salah satu tanaman yang sangat produktif berbuah. Kali ini, sinautani.com akan mengulas mengenai cara tanam pisang yang mudah dilakukan oleh siapa saja, simak tulisan berikut ini.

Budidaya pisang sejatinya tidaklah sulit. Buah ini mudah tumbuh dimana saja, bahkan di tempat yang sempit, seperti pekarangan rumah. Pohonnya mudah berkembang di daerah tropis yang lembab dan basah, bersuhu sekitar 21-29 derajat celcius. Batas ketinggian tempat tanamnya maksimal 2500 mdpl dengan pH tanah antara 2,5-7,5, pada kondisi tanah banyak mengandung humus atau berkapur.

Bagaimana memulai budidaya pisang?

Sudah tidak sabar untuk memulainya ya? Berikut ini tahapan-tahapan yang harus dilalui untuk budidaya pisang, apa saja?

  1. Pemilihan Bibit

Sangatlah sulit menanam pisang dengan bijinya, bahkan bisa dibilang tidak akan tumbuh. Maka, menanam pisang dilakukan dengan bibit atau tunas. Sehingga pemilihan bibit adalah tahap awal yang harus dilakukan. Pilihlah bibit yang tingginya sekitar 100-150 cm dengan diameternya antara  15-20 cm. Bila ada, utamakan bibit yang berhelai sempit dan pastikan aman dari hama penyakit.

  1. Persiapan Lahan
Photo by sohail shaikh on Unsplash

Sebelum mulai menanam, bersihkan terlebih dahulu lahan dari gulma, dan kemudian gemburkan juga. Lalu, buatlah lubang tanam berukuran kurang lebih 30x30x30 cm. Kemudian, berilah jarak antar lubang sejauh 3×3 meter. Setelahnya, isi lubang tanam tersebut dengan pupuk kandang lalu biarkan selama seminggu. Selanjutnya, buatlah drainase atau parit di sekitar lubang supaya bila musim hujan lubang tidak digenangi air.

  1. Penanaman

Bila ditanya, kapan waktu yang baik untuk menanam pisang maka jawabnya adalah ketika menjelang musim hujan. Sebab, bibit atau tunas yang baru ditanam akan menerima pasokan air yang cukup.

Ketika menanam, pastikan posisi tunas berdiri tegak supaya tidak mudah roboh. Selanjutnya, tanam pisang dalam lubang dengan tanah campuran pupuk kandang.

  1. Pemberian Pupuk

Pupuk sangat dibutuhkan oleh tanaman pisang untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya, apalagi kebutuhan tanaman pisang akan unsur kalium sangatlah besar. Setidaknya, diperlukan sekitar 138 kg super fosfat, 207 kg urea, 200 kg batu kapur, dan 608 kg KCI untuk 1 hektar lahan, sebagai sumber utama kalsium. Selain itu, rutin setahun 2 kali lakukan pemberian pupuk nitrogen untuk tanaman pisang, caranya dengan di sekeliling tanaman dibikin larikan yang mengelilinginya. Kemudian, setelah pemberian pupuk, larikan tadi yang telah diberi pupuk juga ditutup dengan tanah. Dapat juga menambahkan pupuk fosfat dan kalium dengan penggunaan yang sama setahun 2 kali setelah 6 bulan tanam.

  1. Perawatan
Photo by Patricia Hokororo on Unsplash

Demi hasil yang bagus, tanaman pisang jangan dibiarkan begitu saja, harus dirawat. Mulai dari melakukan penyiangan, penggemburan, dan pengairan. Melalui perawatan ini juga akan membuat tanaman terhindar dari berbagai macam hama dan penyakit. Misalnya saja, hama ulat penggulung daun pisang, penggerek batang, dan penggerek bonggol. Atau, penyakit yang seringkali menyerang tanaman pisang diantaranya bercak daun sigatoka, layu fusarium, dan kerdil pisang.

Untuk mengendalikan hama, penyiangan perlu dilakukan secara rutin. Tentunya, proses penyiangan harus dilakukan secara hati-hati supaya tidak mengenai ataupun merusak akar tanaman. Sembari melakukan penyiangan, dapat juga lakukan penggemburan tanah secara bersamaan. Caranya mudah, cukup dengan menimbun kembali dapuran tanah. Dengan begitu, akan membuat tumbuhnya tunas semakin banyak.

Bila nantinya anakan pisang tumbuh banyak, potong anakan tersebut sampai menyisakan hanya 3 sampai 4 batang saja pada satu rumpun, agar buah yang dihasilkan maksimal. Kemudian, jika musim kemarau tiba, sirami tanaman pisang secukupnya, walaupun sebetulnya tanaman pisang tidak membutuhkan pengairan yang rutin, setiap pagi dan sore, seperti tanaman lain pada umumnya tetapi jangan sampai tanaman pisang mati karena kekeringan.

  1. Pemanenan

Setelah 100-120 hari sejak bunga muncul, maka bunga-bunga kecil di ujung akan mengering, dan pada saat itu buah pisang sudah siap untuk dipanen. Pisang yang matang akan mengalami perubahan warna kulit dari hijau muda menjadi hijau tua atau kuning, tergantung jenisnya.  Untuk memanennya, potong dari tandannya dengan pisau yang tajam, lalu letakkan buah secara terbalik supaya buah pisangnya tidak terkotori getah dari tandan. Nantinya, setelah tandan diambil, pohon pisang akan segera mati.

Pematangan buah sebetulnya dapat dibuat secara serentak dan seragam. Hal itu dilakukan dengan merangsangnya melalui penggunaan karbit, atau ditutup dengan daun pisang atau daun segar akasia selama 10-12 jam.  Demi hasil panen yang bagus, potong jantung pisang ketika tandan pisang berbuah sebanyak 5-7 sisir. Sebab, dengan memotongnya akan memusatkan pembesaran pada buahnya, tidak pada pohonnya, dan sebagian besar nutrisi akan tersalur menuju buah.

Penutup

Selain dimanfaatkan buahnya, tanaman pisang juga memiliki manfaat. Misalnya saja, pohonnya dapat menjadi penahan angin dan meneduhkan udara dari panas sinar matahari. Daun-daunnya juga dapat dijadikan pakan hewan ternak dan bungkus makanan. Sedangkan batangnya yang kering dapat dimanfaatkan untuk dijadikan keranjang atau tikar tenun.

Baik sobat tani, demikianlah ulasan mengenai cara tanam pohon pisang yang mudah dilakukan. Untuk Sobat Tani yang ingin membudidayakannya, silahkan mencobanya dan semoga berhasil.