Produksi Rumput Laut Indonesia dan 8 Manfaatnya

Halo Sobat Tani, setelah sebelumnya kita membahas seputar budidaya rumput laut dalam tulisan “6 Langkah Budidaya Rumput Laut”. Kali ini, sinautani.com akan mengulas mengenai kemampuan produksi rumput laut Indonesia dan manfaatnya. Penasaran? Simak tulisan berikut ini ya!

Perkembangan Industri Rumput Laut di Indonesia

Rumput laut merupakan salah satu kekayaan hayati milik Indonesia. Menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Indonesia pada tahun 2019 mampu memproduksi rumput laut hingga 9,9 juta ton. Jumlah itu mendominasi 60,7 persen total produksi perikanan budidaya nasional.

Terutama jenis rumput laut merah (eucheuma cottoni) banyak dibudidayakan di sekitar pesisir pantai terumbu di Indonesia. Bahkan rumput laut ini juga termasuk komoditi unggulan ekspornya. Disebutkan organisasi pangan dan pertanian dunia (FAO), Indonesia merupakan produsen rumput laut merah terbesar di dunia. Pada tahun 2019, lebih dari 80 persen supply share rumput laut merah berasal dari Indonesia dengan sebagian besar ekspornya ke Tiongkok.

Ragam Manfaat Rumput Laut

Rumput laut, photo by Andrew Buchanan on Unsplash

Banyaknya manfaat rumput laut membuat rumput laut banyak diminati untuk dibudidaya. Apa saja sih manfaatnya?

  1. Makanan atau Cemilan

Rumput laut termasuk tumbuhan yang dapat diolah ke berbagai jenis makanan dan cemilan serta agar-agar. Mengutip cookpad.com, ada banyak resep untuk olahan rumput laut diantaranya, sekitar 5.160 resep untuk makanan, 477 resep untuk camilan, dan 160 resep untuk agar-agar. Nutrisi yang dikandungnya juga cukup tinggi membuat makanan olahan rumput laut sangat disayangkan untuk dilewatkan di setiap menu makanan.

  1. Pakan Ternak

Limbah rumput laut dapat menjadi alternatif pakan bagi berbagai hewan ternak, semisal sapi, kambing, unggas, dan ikan. Di beberapa daerah di Indonesia sudah mulai memanfaatkannya, salah satunya di Brebes. Bahkan dengan memanfaatkan limbah rumput laut juga dapat menghemat saku untuk biaya pakan ternak. Dilihat dari kualitasnya, pakan ternak dari limbah rumput laut tak kalah dibanding pakan ternak pada umumnya.

Merujuk Trubus ID, berdasarkan kandungannya, rumput laut termasuk pakan berserat tinggi yang terdiri dari lignin, selulosa, dan hemiselulosa. Pada ampas limbahnya juga terkandung air sebanyak 3,82 – 4,52 persen, lemak 23 – 21,9 persen, protein 9,32 – 9,19 persen, nilai serat kasar 1,44 – 1,58 persen, dan kadar abu 2,72 – 2,91 persen. Pada penelitian lain, disebutkan pakan ternak dari rumput laut mengandung kadar protein kasar sebesar 7,08 persen.

  1. Bahan Kertas

Nugroho (2007) dalam penelitiannya berjudul “Chitosan-Seaweed Paper” menyebutkan rumput laut dapat dimanfaatkan sebagai bahan kertas. Kandungan serat didalamnya mempunyai fleksibilitas yang tinggi dan zat perekat cair. Dalam pembuatannya, rumput laut akan diolah dengan tambahan kitosan.

Churl Hack You (2009) dari Pegasus Internasional Korea tengah mengembangkan pembuatan kertas dari rumput laut dengan proses ekstraksi dan bleaching. Menurutnya, kertas dari rumput laut mempunyai fungsi unik karena kandungan lumen, sehingga dapat menyerap cairan secara cepat dan banyak serta mengering dan effuence secara perlahan. Ditambah lagi, kertas dari rumput laut ramah lingkungan karena sedikitya penggunaan komponen beracun dalam pembuatannya.

  1. Bahan Pupuk

Jamal Basmal (2009) dalam penelitiannya menemukan kandungan dalam rumput laut yang bagus untuk bahan pupuk organik. Misalnya, trace mineral (Fe, B, Ca, Cu, Cl, K, Mg, dan Mn) dan juga zat pengatur tumbuh (ZPT), seperti auksin, sitokinin, dan giberelin. ZPT sendiri berguna untuk memacu pertumbuhan dan meningkatkan produksi tanaman.

Di rumput laut, ZPT banyak terdapat pada thallus (batang) rumput laut dan juga di dalam SAP (konsentrat cair yang mengandung ZPT dan mineral yang berasal dari dalam thallus/xylemcells tanaman) rumput laut.

Keistimewaan rumput laut sebagai pupuk organik adalah kandungan ZPT nya yang dapat meningkatkan produksi buah, sayuran, bunga, serta memperpanjang usia tanaman. Di samping itu, ZPT juga dapat meningkatkan daya tahan tanaman dari kekeringan, serangan serangga, dan memperbaiki struktur tanah.

  1. Bioenergi
Terobosan energi dari rumput laut, gambar dari infobrand.id

Joko Santoso, Guru Besar FPIK IPB, menemukan terobosan bioenergi dari pemanfaatan rumput laut. Kandungan karbohidrat di dalamnya serta rendahnya kandungan lignin membuat produktivitasnya tinggi untuk diolah menjadi bioenergi. Selain itu, tidak bersaing dengan bahan pangan lainnya, pengembangan rumput laut untuk bioenergi tidak mengganggu produktivitas pertanian.

Sayangnya di Indonesia temuannya belum dikomersialkan karena belum mendapat ijin dari pemerintah. Padahal, rumput laut yang dimanfaatkan untuk bioenergi adalah bukan jenis yang masuk kualitas bahan baku industri atau non-edible, seperti hasil samping atau limbah rumput laut. Meski begitu, kualitas bioenergi yang dihasilkan tidak kalah dengan bioenergi lain pada umumnya.

Dalam pengembangannya, rumput laut telah berhasil diolah menjadi biogas dan bioetanol. Penelitian yang dilakukan Adam (2009) dilansir dari greenindonesia.co, menemukan produktivitas rumput laut untuk bioetanol hingga 2 – 3  kali lipat dibanding tanaman darat lainnya.

  1. Obat-obatan

Melansir hellosehat.com, tanaman dengan kalori rendah ini memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, utamanya obat-obatan. Diantaranya adalah:

  • membantu atau menurunkan berat badan,
  • mempercepat penyembuhan luka,
  • meningkatkan energi,
  • menguatkan gigi dan tulang,
  • mencegah pembengkakan kelenjar tiroid,
  • meningkatkan kolesterol baik dan mengurangi kolesterol jahat,
  • memperlambat penyebaran kanker payudara,
  • menangkal radikal bebas,
  • baik untuk kesehatan kardiovaskular.
  1. Bahan Kosmetik

Banyak kosmetik yang menjadikan rumput laut sebagai bahan bakunya. Menurut klikdokter.com, rumput laut memiliki banyak manfaat untuk kesehatan kulit diantaranya:

  • melembabkan kulit kering,
  • membantu mengatasi eksem,
  • membersihkan pori dan detoks kulit,
  • merangsang pertumbuhan rambut sehat,
  • mencegah penuaan dini,
  • merawat kulit berminyak.
  1. Industri Tekstil

Eriningsih dkk (2014) dalam penelitiannya menyebutkan rumput laut coklat, ekstraksi pigmen dan residu kandungan alginatnya dapat diproses menjadi pewarna kain sutera. Hasil ekstraksi tersebut termasuk sebagai zat warna mordan asam, yakni pewarna alami. Warna yang dihasilkan tidak mudah luntur karena cucian, gosokan, keringat, dan sinar matahari. Beberapa tempat di Indonesia, seperti Garut, Madura, dan Serang merupakan daerah penghasil rumput laut coklat untuk pewarna kain.

Selain itu, mengutip Daily Mail, rumput laut juga dapat diolah menjadi seacell, bahan kain dari serat rumput laut dan lyocell (olahan serat bubur kayu. Kain dari rumput laut ini memiliki banyak kelebihan dari kain yang lain, diantaranya:

  • ramah lingkungan karena mudah didegradasi oleh tanah,
  • breathable karena memiliki daya serap yang baik dan nyaman di kulit,
  • lumayan elastis sehingga mampu membentuk lekuk tubuh,
  • dapat membangkitkan mood karena mengandung vitamin dan mineral serta nutrisi lainnya.

Penutup

Demikianlah ulasan mengenai produksi rumput laut di Indonesia dan 8 manfaatnya. Semoga tulisan ini dapat menambah wawasan Sobat Tani dan bermanfaat ya!