5 Kiat Budidaya Ayam Kampung Bagi Pemula

Halo Sobat Tani. Kini, permintaan ayam kampung terus bertambah. Dagingnya yang enak membuat banyak orang menyukainya. Dibanding dengan ayam potong jenis lainnya, menurut sebagian besar orang, daging ayam kampung lebih berserat dan enak dikunyah sekaligus diyakini lebih bergizi karena pakan dan perawatannya. Apakah Sobat Tani tertarik untuk membudiyakan ayam kampung? Simak ulasan sinautani.com berikut ini!

Berkembang Biak Secara Alamiah

Berkembang biak secara alamiah dengan pakan yang tidak mengandung zat-zat kimia, membuat kualitas daging dan telur ayam kampung diyakini lebih baik ketimbang ayam petelur maupun ayam pedaging. Karenanya, budidaya ayam kampung secara alamiah sendiri banyak diminati oleh banyak orang, baik sekedar untuk peliharaan saja atau dibudidaya secara masal untuk tujuan komersil. Tentunya, dengan cara ini tidak diperlukan biaya yang banyak untuk perawatan.

Lain halnya dengan ayam pedaging dan ayam petelur yang berkembang biak dengan rekayasa zat-zat kimia. Ayam kampung berkembang biak layaknya unggas pada umumnya secara normal. Dengan perkawinan kemudian bertelur menghasilkan keturunan.

Cara Ternak

Ada beberapa cara untuk budidaya ayam kampung, baik dalam jumlah yang sedikit maupun banyak. Berikut inilah 2 sistem ternak budidaya ayam kampung:

  1. Sistem Umbaran

Ini cara paling mudah dalam budidaya ayam kampung. Dengan mengumbar atau melepaskan ayam secara bebas. Cukup sediakan kandang yang minimalis untuk berteduh dari panas matahari dan hujan. Dan juga untuk tempat bertelur dan menetaskan telurnya.

Cara ternak seperti ini sangat efektif dilakukan di daerah pedesaan. Lahan-lahan setiap rumah masih cukup luas. Untuk keamanan, buatlah penghalang atau pagar mengelilingi halaman agar ayam tidak pergi terlalu jauh.

  1. Sistem Semi Intensif

Cara ternak  ini hampir sama dengan yang sebelumnya, hanya saja wilayah cakupan ayam untuk berada di luar kandang semakin kecil. Hal ini agar ayam lebih sedikit bergerak sehingga mengalami pembesaran daging lebih cepat.

Cara ini memerlukan perawatan lebih dan sangat membutuhkan kandang. Biasanya ketika ayam bertelur, telurnya akan dipisahkan dari induknya dan ditetaskan dengan alat seperti inkubator, atau dengan indukan yang lain.

Selain itu, dengan cara ini cukup isi kandang satu ayam jantan dengan beberapa betina. Agar proses perkembanbiakan lebih cepat terjadi.

Kiat-kiat Budidaya

Dilihat dari potensinya, budidaya ayam kampung mampu meraup keuntungan yang besar. Asalkan kita membudidayakannya dengan perencanaan yang benar alias tidak asal-asalan. Maka dari itu, ada kiat-kiat budidaya ayam kampung agar bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal dan meminimalisir resiko kerugian. Apa saja kiat-kiatnya? Berikut rangkuman kiat-kiat budidaya ayam kampung:

  1. Memilih Waktu yang Tepat

Memulai ternak ayam kampung janganlah sembarang waktu tanpa perencanaan yang tidak jelas. Mesti diperkirakan prediksi panen pada saat harga ayam tinggi semisal lebaran idul fitri tiba. Penargetan seperti itu perlu dilakukan agar penentuan waktu mulai budidaya bisa dipersiapkan 4 bulan sebelumnya.

Langkah seperti ini akan meminimalisir kerugian ketimbang yang memulai dengan asal-asalan. Sebab, terdapat momen-momen tertentu yang membuat harga daging ayam murah, seperti hari raya qurban.

  1. Prioritaskan Bibit Unggulan

Semua orang akan sepakat bila bibit unggulan adalah pilihan utama untuk menghasilkan kualitas ayam kampung yang bagus. Tapi yang perlu dipahami dari maksud bibit unggulan adalah jenis dan keturunan ayam tersebut. Semisal, ayam buras keturunan wareng bila diberi makan sebanyak apapun berat badannya akan mentok pada kisaran 1,5-2 kg saja.

Adapun ayam buras rambon berat badannya lebih cepat membesar dengan berat maksimal mencapai 4-5 kg. Oleh karena itu, bila membeli anakan ayam/DOC teliti terlebih dahulu indukannya dan ayam jantannya yang mengawini.

  1. Pemberian Pakan yang Rutin dan Bergizi

Sering tak banyak peternak memperhatikan ini. Padahal kualitas ayam kampung sangat ditentukan dari pakan yang diberikan. Maka berikan pakan yang baik yang mengandung kadar protein tinggi. Biasanya sentrat (pur ayam) menjadi pakan yang paling mudah dibeli.

Ada juga pakan alternatif lain, seperti bungkil kedelai, jagung, keong, tepung tulang, tepung ikan, tepung udang, magot, ampas tahu, limbah kedelai, dan lain-lain. Bahan-bahan itu nantinya bisa sebagai makanan selingan sentrat dicampur dengan bekatul. Pakan alternatif ini juga dapat menjadi solusi menghemat biaya.

Berikan pakan pada ayam tiga kali sehari pada pagi, siang, dan sore. Usahakan tepat waktu. Siapkan juga di dalam kandang  sayuran untuk mencegah kanibalisme antar ayam akibat keterlambatan pemberian pakan. Selain itu, perhatikan juga nutrisi pakan ayam agar tidak menghambat pertumbuhan ayam.

  1. Buatlah Kandang yang Sejuk, Kering, dan Luas

Jumlah ayam yang dipelihara harus menyesuaikan ukuran dan luas kandang. Selain itu, sifat ayam kampung yang lebih aktif dibanding ayam broiler memerlukan kandang yang cukup leluasa. Gunakan juga pagar waring pada kandang karena ayam kampung suka bermain di pelataran kandang.

Tentunya musim dan cuaca juga harus turut diperhatikan. Semisal, saat musim penghujan kondisikan ayam agar selalu di dalam kandang dengan diberi lampu untuk penghangat. Sebaliknya, bila musim kemarau sebaiknya ayam diberi keleluasaan bermain diluar tetapi tetap harus diberi penghalang angin untuk menghalau hembusan angin yang kencang.

Yang tak kalah penting, buatlah ventilasi pada kandang untuk masuknya sinar matahari agar suhu kandang tetap sejuk. Bahkan, bila ada uang berlebih bisa pasangkan juga kipas blower udara agar ayam tidak stress kepanasan. Adapun bila musim penghujan buatlah suhu kandang tetap hangat agar kandang tidak lembab sehingga tidak ditumbuhi jamur dan bakteri patogen.

  1. Buatlah 2 Kandang: Karantina dan Sortir

Tak banyak yang tahu kalau ayam yang sakit akan cepat menularkan penyakitnya ke ayam yang lain. Sehingga untuk mencegahnya harus dipisahkan ayam yang sakit tersebut dari yang lain. Maka untuk mengisolasi ayam tersebut perlu dibuatkan kandang karantina yang letaknya jauh dari kandang utama. Sebab, dengan perawatan khusus seperti itu ada kemungkinan ayam yang sakit tersebut akan sembuh. Jika sudah sembuh ayam dapat dikembalikan bersama kawanannya kembali.

Kandang sortir juga sangat dibutuhkan untuk memisahkan ayam yang lambat tumbuhnya atau  kecil ukuran tubuhnya dibanding kawanan seumurannya. Hal ini untuk mencegah kanibalisme ayam yang kecil.

Penutup

Inilah ulasan sinautani.com mengenai kiat-kiat budidaya ayam kampung bagi pemula. Bagi Sobat Tani, mulailah dengan perencanaan yang matang. Selamat mencoba, dan semoga berhasil!